Saturday, April 10, 2010

heningnya kawan

Posted by f. surya pramudya

diam-diam aku menggertak dalam gelapnya malam
ketika kaki ku menghentak serentak, membuat mata rasanya tak ingin terpejam
aku yang tak bisa tenggelam dalam suram, kini tak akan lagi diam.
sambil memandang kepalan tangan yang sedang geram, tertawa kecil pada dunia yang kian kejam.

aku dan heningnya malam yang mulai sekarang takkan kuhiarukan
karena aku tahu ia bukan lawan, melainkan kawan

aku tak ingat lagi rasanya hati yang terus ingin tercurah.
tak ingat lagi rasanya pasrah bila jiwa ini sedang gelisah
bukan perkara ia tertutup oleh marah, tapi memilih untuk berpaling dan menyerah
sesuatu yang kuanggap berkah, takkan pernah sekalipun kuladeni dengan amarah


aku dan heningnya malam yang mulai sekarang takkan kuhiarukan
karena aku tahu ia bukan lawan, melainkan kawan

mereka salah! karena segala harapan belum tentu membuatmu luar biasa
aku tahu rasanya seorang dewa yang harus tunduk pada manusia
bertekuk lutut dengan nafasnya yang membara, saat dalam hatinya sedang tertawa
padahal tahu dengan sekejap ia bisa membuatnya menderita.

namun tak sanggup karena rasa yang jauh melebihi cinta manusia yang fana.
ketika harta tidak bisa menembus rasa, tinggal keinginan tersisa agar ia bisa bahagia





jam 01.13-01.20 dini hari, h-1 sebelum simak ui. setelah sedikit kepo dan terinspirasi.

0 comments: